Saat orangtua kurang teredukasi, balita pun dibawa naik motor
Suatu hari saya dan seorang kawan sedang riding mengitari Kota Tangerang, kebetulan saat itu saya sedang di bonceng sehingga punya kesempatan buat melihat2 sekitar, sambil tetep konsentrasi tentunya 😀 . Dan akhirnya di daerah karawaci mata ini menangkap sebuah objek yang menarik. Sayangnya menarik disini mengandung konotasi negatif karena saya melihat pemandangan yang membuat hati miris. Dengan mata kepala sendiri saya melihat seorang bapak sedang mengendarai sebuah Yamaha Vega R dengan sebelah tangan, biasa saja? Sebenernya ini adalah hal yang luar biasa buat saya karena sebelah tangan si bapak yang satu lagi ternyata memegang seorang balita! Sebuah pemandangan yang mencengangkan, entah apa yang ada di pikiran sang bapak tersebut. Saya pun merogoh handphone di celana untuk mengabadikan momen miris tersebut.
Balita pada dasarnya masih sangat riskan untuk diajak riding karena reflek dan tubuh yang masih lemah, terkena angin saat riding pun bisa masuk angin. Oleh karenanya mengendarai motor sambil membawa balita amatlah tidak disarankan, apalagi hanya dengan satu tangan seperti si bapak yang ane temui. Apalagi si bapak dalam foto tersebut tampak tidak menggunakan helm, apalagi riding gear yang lainnya. Fenomena ini menunjukkan bahwa masih ada diantara kita yang belum memahami makna penting keselamatan berkendara. Saya yakin si bapak dalam foto tersebut sama seperti halnya orangtua lain yang sayang dengan anaknya, hanya saja dia tidak mengerti bahwa apa yang dia lakukan itu amatlah berbahaya. Oleh karenanya dengan semangat amar ma’ruf nahi munkar hendaknya kita bisa mengingatkan kepada rekan, keluarga, maupun masyarakat disekitar kita yang masih belum memahami betapa berbahayanya motor dan jalan raya jika kita berkendara dengan tidak bijak.
Posted on Februari 27, 2012, in Road Safety Stuff and tagged bapak dan anak, fenomena, miris, tidak teredukasi. Bookmark the permalink. 14 Komentar.
Pertamax di blog ini 🙂
Biasa aja ah… banyak kok di sini. Dilihat dari gear-nya, si bapak itu sepertinya riding untuk jarak dekat saja, atau lagi momong. Klo lebih dari 5 km, tentu ngajak org lain (istri) atw pake gear yg lebih baik. Anak saya yg umur 2,5 th juga sering naik motor minta duduk di depan, 10 menit muter2 kampung. Maklum, saya kurang pendidikan shg anak ditaruh di depan motor, gak pake helm, gak safety. Tapi kalau jalan Solo – Jogja si anak tak taruh di depan, pasti saya goblok… 🙂 [Eh, tapi bukannya kita tidak tahu apa yg terjadi dlm 10 menit ke depan, jadi nggak boleh lengah….]
Klo bawa anak kayak gitu, biasanya jalan dgn ekstra hati2. Apa bapak di foto itu gak tahu bahaya? Pasti tahu lah…., tapi mo gimana lagi, cuma punya motor bebek kok… Masak disuruh bawa mobil atau nunggu angkot yg belum tentu ditunggu seperempat jam lewat, apa disuruh jalan kaki agar safety? So, klo kita tahu persis latar belakang si bapak, mengapa dan mau ke mana, baru bisa ngomong kalau dia “kurang pendidikan”.
Ini soal edukasi rod septi mas’e, orang yg udah doktor blum tentu memahami rod septi juga, kalo emang jarak deket ya mending jalan kaki, lebih sehat
Oiya, foto diambil di jalan raya yg aslinya cukup padat lho 😉
Terkirim dari Lubuk Hati Yang Terdalam®
laikdis…
salah siapa..dan siapa yang paling bertanggung jawab mengedukasi mereka..*bingung juga..
sewaktu mudik bbrp tahun lampau, ada yg bawa bayi, mudik pake motor, bayinya meninggal selama diperjalanan tanpa diketahui..mungkin ini kisah tragis yang sudah pada semua tau..
nitip masbro..
Soal siapa yg salah bisa jadi bahasan yg begitu panjang mas, intinya kita saling mengingatkan saja 🙂
setuju..maksud saya bertanggung jawab utk mencegah itu terjadi lagi..
kayaknya itu emergency sob. . . .
dedeknya lagi rewel atau cuma sekedar muter komplek doang, kalau dari backgroundnya buka jalan raya . . . meski tidak bisa dibenarkan juga , tapi itulah fakta masyarakat kita IMHO
salam kenal
keep brotherhood,
salam,
niatnya sih baik, pengen memberikan perspektif baru pada anak kecil, tapi caranya salah. lagipula, kalo emang pengen meluaskan pengetahuan anak, mendingan jalan kaki aja ya. ato anaknya disuruh jalan sendiri di rerumputan sambil diawasi.
memang sebaiknya kemanapun menggunakan safety gear yang sesuai …..
Lebih enak berkendara aman dan nyaman..:)
Yang seperti ini di kampung banyak ditemui..ya bapak2 ya ibu2 naik motor sambil gendong anak..malah kalau di kampung saya sangat jarang yg pake helm.
kurangnya keadaran pentingnya keamannan 😦
safety dari segi berkendara tanpa helm = OK
tapi kalo menyalahkan sibapak yg bawa anak dgn gendongan ya menurutku belum 100% benar. spt dibilang pak’e alyx, bisa jd keadaan darurat…gakada istri atau sanak sodara yg ngebonceng untuk membantu. kalo soal angkutan umum…saya gak tau lokasinya sih, jd ya no comment
itu tandanya bapak yang sayang anaknya….. tidak semua bapak mau gendong anaknya spt itu lho… biasanya banyak yang gengsi…. jadi pantas diapresiasi bapak itu….
Kalau kami punya mobil gak bakalan kami Bawak naik motor!!!!
Faham?