Monthly Archives: Oktober 2012
Tidak Perawan Lagi…
Jakarta memang kejam, terkadang kita harus selalu siap menghadapi kenyataan meskipun itu pahit. Seperti kejadian dua hari yang lalu saat hati ini menanggung lara yang teramat sangat. Saat itu langit mulai gelap sebagai pertanda malam hendak menyapa, dan rembulan segera menggantikan sang surya di langit Jakarta. Tidak ada perasaan apa-apa, aku pun meluncur dengan kuda besi kesayangan dari perpustakaan umum di Taman Proklamasi menuju Rawamangun. Namun malang tak dapat ditolak, tak berapa lama setelah melewati perempatan Matraman seketika rasa gelisah menggelayuti diri ini. Hanya butuh sekian detik untuk merubah rasa gelisah menjadi getir yang teramat sangat, tanpa pikir panjang akupun menepikan sang kuda besi. Dan rasa cemasku itupun terbukti, dengan mata kepalaku sendiri terpampang sebuah pemandangan getir yang lama sekali tak kurasakan… Ya, tidak perawan lagi… malam itu ban Michellin di roda belakang motorku sudah tidak perawan lagi!!!!!! Ia dikoyak secara paksa oleh sebuah paku jahanam yang ditebar oleh orang yang tidak bertanggungjawab!!!! Hikssssss….. 😥
Didier Drogba, Bintang Sepakbola yang Mendukung Isu Keselamatan Jalan
Didier Drogba! Siapa pencinta sepakbola yang tidak kenal mantan bintang Chelsea tersebut? Kalau tidak kenal berarti anda bukan pencinta sepakbola, atau mungkin tidak pernah nonton televisi . Sekalipun Drogba saat ini sudah tidak bermain bersama Chelsea di gemerlap Liga Primer Inggris namun ia terlanjur mentasbihkan diri sebagai salah satu “monster” yang siap menteror gawang lawan di setiap pertandingan. Meskipun jujur saja ia bukan idola utama saya dalam sepakbola namun patut diakui bahwa Drogba punya semua syarat sebagai striker handal, ia punya tubuh yang kokoh, finishing hebat, positioning efisien, sampai tendangan bebas yang tidak kalah maut. Kehandalan Drogba sebagai penggedor gawang lawan dibuktikan dengan gelar top skor di Liga Primer Inggris yang pernah diraihnya. Namun dibalik kesan sangarnya di lapangan ternyata Didier Drogba adalah sosok yang concern terhadap isu keselamatan jalan. Hal ini dibuktikan dengan dukungan Drogba terhadap Zenani Campaign. Zenani Campaign sendiri adalah sebuah gerakan terkait isu keselamatan jalan yang disokong oleh Nelson Mandela, gerakan ini terinspirasi dari kecelakaan cucu Nelson Mandela yang bernama Zenani Mandela beberapa saat menjelang digelarnya Piala Dunia di Afrika Selatan silam. Didier Drogba sendiri adalah sosok yang dikenal cukup dekat dengan keluarga Mandela. Read the rest of this entry
Wow, Saingannya Honda CBR 250 Dari Negerinya SNSD
Bicara soal motor sport berkapasitas seperempat liter tentu gak jauh dari bahasan soal Honda CBR dan Kawasaki Ninja 250. Padahal, nun jauh disana… di negeri dimana Yoona dan kawan-kawan dari SNSD berada terdapat sebuah motor yang secara spesifikasi bejaban lah sama Honda CBR 250. Motor seperempat liter rakitan negeri ginseng Korea Selatan itu bernama Daelim Roadwin 250R FI dan model terbaru saat ini sudah muncul sejak tahun 2010. Daelim sendiri adalah produsen motor asal Korea selatan yang sebenernya cukup dikenal lho di Eropa dan sebagian negara Asia bagian barat, meski memang kurang familiar kalo di Indonesia, kalah populer sama SNSD .
Tembus Satu Juta Unit, Suzuki Bikin GSX-R 1000 Limited Edition
Ketika penjualan motor di Indonesia merengkuh angka sekian juta unit setiap tahunnya ternyata sang legendary superbike dari Suzuki yang bernama GSX-R 1000 baru saja merengkuh angka produksi satu juta unit belakangan ini. Angka satu juta unit yang direngkuh Gixxer 1000 ini diraih dalam waktu yang cukup lama, yakni dari masa awal kelahirannya pada tahun 1985 hingga saat ini. Ya wajar saja kalau butuh waktu lama bagi Gixxer 1000 untuk merengkuh angka satu juta unit produksi. Selayaknya superbike lainnya segmen pasar sang Gixxer 1000 di pasar dunia jelas tidak sebanyak motor kecil di Indonesiah, yakinlah doi mudah di K.O. sama Suzuki Shogun kalo soal penjualan . Namanya motor superbike ya hanya mereka yang punya taste dan “kantong” super pula yang mau beli, hehehe . Bahkan di Amrik dan Eropa sana yang jadi market utama sang Gixxer itu orang-orang lebih milih naik transportasi publik dan uang mereka umumnya lebih banyak di alokasikan ke properti macam rumah ketimbang buat gonta-ganti kendaraan “hobi”. Beda sama disini yang transportasi publiknya amburadul jadi banyak orang terpaksa beli motor, dah gitu hoby gonta-ganti pula, motornya pun yang kapasitas kecil saza, belum banyak yang sanggup beli Gixxer .