Arsip Blog

Jazz dan Mirage Dapat Reputasi Buruk di Amerika Serikat, Bagaimana di Indonesia?

Sumber foto: Dapurpacu.com

Sumber foto: Dapurpacu.com

SociusRider – Selain nyaman dan punya fitur yang mumpuni, kendaraan yang baik adalah kendaraan yang aman untuk digunakan. Untuk urusan keamanan sendiri setiap mobil punya jurus sendiri dalam memproteksi pengendara dan penumpang di dalamnya. Sayangnya, hingga kini tidak semua kendaraan punya tingkat proteksi yang baik. Read the rest of this entry

Pengendara di Indonesia Paling Demen Tusbol! Bagaimana dan Kenapa?

Sumber gambar: (Klik)

Sumber gambar: (Klik)

Menarik membaca tulisan eyang Edo Rusyanto mengenai fenomena “tusbol” di jalan raya, tusbol yang dimaksud disini adalah fenomena tabrakan depan-belakang yang punya kontribusi besar dalam kecelakaan di wilayah hukum Polda Metro Jaya. Sebagai ilustrasi maksud tusbol alias tabrakan depan belakang ini adalah ketika brutu alias bokong bin fantat dari kendaraan di depan bertabrakan dengan moncong kendaraan di belakangnya. Read the rest of this entry

Jadilah Peminum, Bukan Pemabuk

Drinking Wine, Like A Sir

Drinking Wine, Like A Sir

Di agama saya alkohol dan sejenisnya itu jelas haram hukumnya, dan kali ini saya pun ga bermaksud ngajarin orang minum minuman keras lho. Hanya saja belakangan saya teringat sebuah pelajaran berharga dari seorang kawan penggemar minuman keras. Selama ini minuman keras dianggap sebagai biang keladi dari hilangnya kesadaran seseorang yang berujung kepada tindakan ngawur dari orang yang meminumnya, bahasa gampangnya ya mabok. Namun kawan saya justru berujar bahwa bukan minumannya yang salah melainkan si orang yang meminumnya. Read the rest of this entry

This Is How Assholes Are Made

 

Source: @Liputan9

Ditengah Buruknya Kultur Berkendara Masyarakat Indonesia: Peran Dunia Hiburan dalam Isu Keselamatan Jalan

Berbicara mengenai isu keselamatan jalan di Indonesia maka kita akan menghadapi sebuah fakta menyedihkan, dimana setiap harinya puluhan nyawa mati sia-sia akibat kecelakaan lalulintas. Data Kepolisian Republik Indonesia menyebutkan bahwa sepanjang tahun 2011, jumlah korban meninggal akibat kecelakaan lalu lintas di Indonesia mencapai 31.234 jiwa. Adapun kerugian ekonomi yang diderita akibat kecelakaan yang menelan korban jiwa mencapai Rp 35,8 triliun. Tingginya angak kecelakaan lalu-lintas di Indonesia dipicu oleh beragam faktor, diantaranya adalah sarana dan prasarana jalan yang masih jauh dari memadai, penegakan hukum di jalan yang masih lemah, pertumbuhan jumlah kendaraan yang tidak terkendali, dan yang paling utama adalah kultur berkendara masyarakat Indonesia yang masih jauh dari beradab. Kultur berkendara masyarakat Indonesia tersebut dipengaruhi oleh situasi sosial yang hampir setiap harinya dihadapi oleh para pengguna jalan.

Situasi sosial yang terlanjur terbentuk dalam masyarakat Indonesia menggiring kita pada sikap tidak peka terhadap aspek keselamatan jalan. Ketidakpekaan ini dibuktikan dengan kenyataan bahwa tidak banyak masyarakat yang menyadari bahwa sesungguhnya kecelakaan lalu lintas menduduki urutan ke dua setelah penyakit TBC sebagai pembunuh utama di Indonesia. Berdasarkan data Kepolisian, tercatat setiap harinya 86 orang tewas perhari akibat kecelakaan lalulintas di Indonesia, angka yang besar bukan? Sebuah angka yang bahkan jauh lebih besar daripada angka kematian karena Narkoba dan AIDS. Sudah bukan rahasia lagi jika masih banyak dari kita yang gemar melanggar aturan lalulintas, mengendarai kendaraan seenaknya, maupun beragam hal lain yang berpotensi membentuk situasi berkendara yang tidak kondusif dan pada akhirnya bermuara kepada meningkatnya tingkat kecelakaan lalulintas. Ketika aturan sudah tidak dianggap, penegakan hukum lemah, dan masyarakat semakin terbiasa dengan perilaku berkendara yang seenaknya maka pada akhirnya kepedulian terhadap keselamatan diri dan orang lain di jalan akan semakin terkikis.

Lantas, apa peran dunia hiburan dalam isu keselamatan jalan? Seperti telah dijelaskan sebelumnya situasi sosial yang dihadapi oleh para pengguna jalan akan mempengaruhi sikap dan perilaku mereka dalam berkendara. Situasi sosial disini tidak semata apa yang mereka rasakan langsung sebagai seorang pengguna jalan, namun juga terkait informasi apa saja yang mereka terima sebagai masyarakat pada umumnya. Informasi yang mereka dapat berperan dalam mempengaruhi sudut pandang dan cara berpikir mereka, termasuk dalam aspek keselamatan jalan. Hal ini dikarenakan dunia hiburan menyajikan sederet public figure sebagai menu utama yang mereka sajikan, setiap tingkah pola mereka mau tidak mau akan berperan dalam membentuk polan pikir masyarakat, apalagi jika public figure tersebut adalah sosok yang sedang menjadi idola, hampir setiap perilakunya memiliki potensi besar untuk dicontoh oleh para penggemarnya.

Dalam kaitannya dengan isu keselamatan jalan, dunia hiburan laksana pisau bermata dua, ia memiliki dua fungsi yang saling bertolak belakang, yakni fungsi konstruktif dan fungsi dekonstruktif. Fungsi konstruktif dunia hiburan adalah manakala ia mampu menyediakan konten positif yang bersifat membangun atau mendidik masyarakat menuju keberadaban pola berpikir dan berperilaku. Sebaliknya, fungsi dekonstruktif menyajikan konten yang cenderung tidak mendidik dan berpengaruh buruk bagi masyarakat, sayangnya peran inilah yang lebih sering dimunculkan dalam dunia hiburan tempo hari ini.

Peran dekonstruktif dunia hiburan terhadap aspek keselamatan jalan dibuktikan dengan maraknya konten dalam acara televisi kita yang sama sekali tidak mengindahkan kaidah keselamatan jalan. Rasanya tidak sulit untuk menemukan adegan dalam sebuah acara televisi dimana sang aktor mengendarai sepeda motor tanpa helm, mengendarai mobil sambil menelepon, dan masih banyak lagi. Bahkan belum lama ini salah satu televisi swasta dengan gegap gempita menyiarkan kabar pernikahan salah seorang public figure yang cukup ternama, sayangnya ada salah satu scene dimana sang public figure dan calon pengantinnya mengitari Jakarta tanpa helm. Sepele? Mungkin saja, namun penyajian konten yang tidak mendidik seperti itu secara terus menerus akan mempengaruhi alam bawah sadar mereka yang menontonnya, seolah menyajikan sebuah gagasan bahwa bukanlah hal yang salah dan berbahaya jika anda berkendara di jalan raya tanpa helm.

Apa yang sudah dijelaskan sejauh ini hanyalah sedikit dari banyak dampak negatif yang dapat mempengaruhi pola pikir masyarakat sebagai konsumen setia dunia hiburan yang gegap gempita. Mengingat perannya yang sangat vital dalam membentuk pola pikir masyarakat, maka alangkah baiknya jika konten yang disajikan kepada penonton televisi adalah konten yang tidak sekedar menghibur, namun juga edukatif. Jika konten yang cenderung negatif dan tidak mendidik terus disajikan maka aspek keselamatan jalan akan semakin tidak dianggap penting dan kultur berkendara yang tidak beradab akan terbentuk dalamn masyarakat, selanjutnya mungkin kita hanya bisa berucap “Selamat datang dalam masyarakat pengguna jalan yang tidak beradab”, mau?

Mukhammad Azdi

Apa Kabar Afriani? Insiden Karunia Bakti? Masih ingatkah anda?

Insiden Bus Karunia Bakti, sudah mulai dilupakan oleh masyarakat. (Gambar: detik.com)

Awal tahun 2012 ini boleh dibilang jadi momentum yang suram bagi dunia transportasi tanah air. Selain sarana dan prasarana transportasi yang masih belum mumpuni kita juga disuguhi dengan rentetan insiden lakalantas yang cukup menyita perhatian publik. Insiden-insiden tersebut antara lain adalah tewasnya istri salah satu selebritis, insiden tugu tani yang melibatkan Afriani sebagai pelaku dengan korban para pejalan kaki, sampai kecelakaan mengerikan bus Karunia Bakti di jalur Puncak yang menelan belasan korban jiwa. Ketiga insiden lakalantas tersebut (yang diiringi dengan beberapa insiden lainnya) cukup menyita perhatian publik terhadap isu keselamatan jalan, tak pelak banyak kalangan masyarakat yang bersuara lantang tentang semrawutnya aspek keselamatan jalan tanah air.

Komik Satire Karya Acheng Watanabe 😀

Kalender sudah menunjukkan bahwa kita sudah memasuki bulan April, tampaknya isu terkait Afriani dan bus Karunia Bakti sudah mulai dianggap sebagai isu yang tidak seksi. Masyarakat tampaknya sudah mulai lupa dengan isu keselamatan jalan yang sebelumnya sempat menjadi trending topic di masyarakat. Memang harus diakui beberapa waktu ini belum ada sebuah insiden lakalantas yang cukup dahsyat untuk menarik perhatian publik seperti halnya kasus Afriani dan bus Kurnia Bakti. Padahal kalau kita bicara aspek keselamatan jalan di Indonesia, hingga detik ini masih banyak korban lakalantas yang mati sia-sia di jalanan sebagai akibat dari buruknya sistem transportasi maupun karena perilaku berkendara yang jauh dari tertib. Jika kita mau membaca halaman depan banyak surat kabar di ibukota, maka berita tentang lakalantas hampir pasti selalu ada bukan? Jangan lupa bahwa di Jakarta saja data terakhir menunjukkan bahwa tiga nyawa melayang setiap harinya karena lakalantas.

Lakalantas bisa terjadi kapan saja, dimana saja, dan dengan siapa saja (Gambar: Edo Rusyanto)

Menyikapi fenomena lakalantas yang terjadi di Indonesia, hendaknya kita bisa bersikap aktif dalam isu keselamatan jalan. Sikap aktif tersebut sesungguhnya bisa dimulai dalam tindakan yang paling sederhana, yakni dengan mengupayakan perilaku berkendara yang aman, santun, dan tertib di jalan. Jangan sampai kita harus menunggu Afriani-afriani berikutnya hanya demi menyadarkan kita betapa jalanan dapat menjadi wilayah yang berbahaya bagi kita dan orang lain ketika perilaku berkendara yang aman tidak diterapkan dan sarana prasarana transportasi masih jauh dari mumpuni. Tentunya kita semua berharap sistem transportasi yang memadai dan situasi lalulintas yang aman dan nyaman bagi kita semua dapat terwujud, semoga…

Kembali, RSA Mengedukasi Keselamatan Jalan Untuk Usia Dini


Hari Senin bagi kebanyakan orang adalah  hari yang kurang disuka, hingga muncul idiom “I Don’t Like Monday”. Namun bagi para aktifis RSA hal itu tidak berlaku. Dalam rangka menanamkan pemahaman akan keselamatan jalan sejak usia dini, RSA kembali mengunjungi salah satu lembaga pendidikan anak usia dini. Senin 19 Maret 2012, RSA berkesempatan menyampaikan pengenalan keselamatan jalan diKidea PreSchool dan Kindergarten yang berlokasi di Alam Sutera, Tangerang Selatan. Pengenalan tentang keselamatan jalan pada usia dini memang menjadi salah satu prioritas kami mengingat anak usia dini adalah generasi penerus yang mempunyai potensi sebagai penentu kondisi masyarakat di masa depan. Selain itu usia anak-anak merupakan kelompok usia yang penting untuk menanamkan nilai positif dan memiliki potensi besar dalam membentuk pola pikir dan perspektif anak.

Diawali dengan perkenalan kami, edukasi keselamatan jalan di Kidea Preschool and Kindergarten dimulai dengan menggunakan metode cerita. Dalam kesempatan kali ini kami mengisahkan sebuah cerita mengenai kura-kura dan tempurungnya, kami menceritakan bahwa kura-kura menggunakan tempurung sebagai alat dalam melindungi dirinya dari bahaya. Selanjutnya kami menjelaskan bahwa sama halnya dengan tempurung kura-kura, helm sebagai peranti penting saat mereka menaiki sepeda motor bersama orang tuanya,  juga memiliki fungsi yang serupa, yakni untuk meminimalisir resiko jika terjadi kecelakaan. Usai sesi cerita tentang kura-kura usai, kami turut memperagakan bagaimana cara menggunakan helm yang baik dan benar yang diiringi dengan nyanyian agar mudah dimengerti oleh murid-murid. Menjadi satu hal yang menyenangkan bagi kami ketika murid-murid tampak antusias dalam menyimak  materi yang kami sampaikan.

Selepas materi helm usai, materi dilanjutkan dengan pengenalan terhadap zebra cross dan lampu lalu lintas. Sama halnya dengan materi yang kami sampaikan di sekolah sebelumnya, terdapat satu hal menarik, dimana tidak semua anak memahami fungsi dari zebra cross dan lampu lalu lintas. Materi terkait zebra cross dan lampu lalu lintas didukung dengan alat peraga berupa replika zebra cross yang telah kami sediakan dan replika lampu lalu lintas dari pihak Kidea Pre School and Kindergarten. Materi kali ini kami sampaikan dengan menjelaskan fungsi lampu lalu lintas dan memperagakan cara menyeberang yang benar. Dalam kesempatan kali ini anak diajak untuk berpartisipasi dengan turut meragakan cara menyeberang jalan yang benar.

Pada acara kali ini kami menjumpai hal menarik dimana untuk pertama kalinya kami tidak hanya berhadapan dengan murid-murid Taman Kanak Kanak, juga kami berkesempatan turut mengenalkan pemahaman keselamatan jalan kepada murid-murid usia pra Taman Kanak (Pre School) dengan rentang usia 1 sampai 3 tahun. Total murid yang kami hadapi dalam kesempatan kali ini berjumlah 22 anak, dari pra usia sekolah sampai dengan usia Taman Kanak-Kanak. Menghadapi murid-murid dengan usia yang masih sangat dini membuat kami melakukan sebuah penyampaian yang berbeda dari pelatihan sebelumnya. Penyampaian materi yang dimulai pada pukul 10.00 dilakukan dengan sesederhana mungkin dengan penggunaan bahasa dan gesture tubuh yang mudah dimengerti oleh anak usia dini.

Di awal penyampaian materi salah satu murid bernama Andrew menunjukkan sikap kritisnya terhadap situasi lalu lintas di jalan raya, ia berujar “Kalau naik mobil atau motor itu harus hati-hati kak, soalnya bisa bahaya”. Selain Andrew, salah satu murid yang cukup menyita perhatian kami adalah Gabriel. Gabriel memiliki “antusiasme” paling tinggi dalam menyimak materi yang kami sampaikan. Sebelum kami meminta perwakilan murid untuk menjadi peraga materi yang diberikan, Gabriel sudah berinisiatif menjadi relawan bagi teman-temannya dalam memperagakan cara menggunakan helm dan menyeberang jalan yang benar. Selain Andrew dan Gabriel bisa dikatakan seluruh murid antusias dalam menyimak materi yang kami sampaikan. Antusiasme yang diiringi dengan gelak tawa dan ekspresi ceria dari para murid dalam materi yang kami sampaikan menjadi suntikan semangat yang begitu berharga bagi kami dalam upaya menanamkan pemahaman akan pentingnya keselamatan jalan.

Sebagai informasi, edukasi keselamatan jalan ini merupakan rangkaian dari program Fun Activity Day Kidea Preschool and Kindergarten, yang kali ini bertajuk Keselamatan Jalan Dan Transportasi, dimana hari ini adalah pelaksanaan hari pertama dan keesokan harinya mereka akan mengunjungi Museum Transportasi di  Taman Mini Indonesia Indah.

Kurang lebih satu jam berlalu, tak terasa keseluruhan materi telah kami sampaikan kepada para murid. Sebelum berpamitan, kami berpesan kepada jajaran dewan guru dan Kepala Sekolah untuk terus menanamkan pemahaman akan pentingnya keselamatan jalan dalam kegiatan belajar mengajar sehari-hari. Dalam kesempatan kali ini kami menyumbangkan beberapa helm yang dapat digunakan sebagai alat peraga dalam kelanjutan program edukasi keselamatan jalan oleh para guru di Kidea Pre School and Kindergarten. Seiring dengan matahari yang terus meninggi, pada pukul 11.00 kami meninggalkan Kidea Pre School and Kindergarten dengan harapan edukasi keselamatan jalan yang kami sampaikan dapat membekas dalam diri anak dan kelak akan menjadikan mereka sebagai pribadi yang memahami makna penting keselamatan jalan. Semoga.

Road Safety Goes to Kindergarten, Edukasi Keselamatan Jalan Untuk Usia Dini oleh RSA

RSA bersama para guru dan murid TK Al-Ikhsan

Seiring dengan semakin meningkatnya angka kecelakaan di jalan raya maka RSA sebagai sebuah lembaga swadaya masyarakat yang concern akan isu keselamatan jalan mencoba menanamkan makna penting keselamatan jalan terhadap anak usia dini. Sebelumnya RSA aktif dalam melakukan diskusi terkait keselamatan jalan di beragam kelompok masyarakat, mulai dari kalangan pelajar/mahasiswa, klub/komunitas sepeda motor dan mobil, sampai dengan kelompok keagamaan. Kali ini RSA dengan tema Road Safety Goes to Kindergarten menyasar anak usia dini sebagai target dalam menanamkan makna penting dari keselamatan jalan.

Edukasi atau penanaman nilai terhadap anak usia dini memiliki pengaruh yang besar dalam tumbuh kembang anak, dalam rentang usia tersebut nilai yang tertanam dalam diri anak akan menjadi landasan bagi pembentukan sudut pandang mereka dan memiliki pengaruh besar dalam menentukan perilaku mereka kelak. Oleh karenanya RSA melihat bahwa edukasi keselamatan jalan untuk usia dini menjadi satu hal yang teramat penting. Dengan adanya edukasi keselamatan jalan terhadap anak usia dini diharapkan anak sebagai generasi penerus kita nanti dapat tumbuh sebagai pribadi yang sadar akan makna penting keselamatan jalan. Rio selaku ketua RSA berujar “Anak-anak adalah generasi penerus kita nanti. Ketika penanaman keselamatan jalan di generasi kita masih mengalami resistensi, maka anak-anak harus ditanamkan makna penting keselamatan jalan sejak usia dini. Dengan begitu semoga kelak mereka dapat menjadi sosok yang peduli akan keselamatan jalan”.

Road Safety Goes to Kindergarten dilaksanakan pada Sabtu pagi 11/02/2012, di TK Al-Ikhsan, Jariwaringin, Jakarta Timur dengan jumlah peserta sebanyak 21 murid yang dibagi kedalam tiga kelompok . Pelaksanaan Road Safety Goes to Kindergarten ini turut pula dihadiri oleh para relawan RSA dan rekan-rekan media massa, baik media televisi maupun cetak. Acara yang berlangsung selama dua jam tersebut diisi dengan materi  berupa pentingnya penggunaan helm yang baik dan benar saat berkendara sepeda motor dan bagaimana cara menyeberang jalan yang aman. Dalam kegiatan penyampaian materi tersebut, ditemukan sebuah fakta menarik bahwa ternyata banyak anak yang masih belum memahami apa itu zebra cross dan bagaimana cara menggunakan helm. Hal ini menunjukkan bahwa edukasi tentang aspek keselamatan jalan untuk anak memang masih cukup minim. Dalam upaya menanamkan makna penting keselamatan jalan, penyampaian materi dilakukan dengan kombinasi peragaan, tarian, dan nyanyian, dengan harapan agar transfer materi dapat berlangsung secara menyenangkan di mata anak-anak. Ketika sebuah kegiatan dilakukan secara menyenangkan maka diharapkan anak dapat merespon dengan baik materi yang berusaha disampaikan dan dapat terekam dalam memori mereka.

RSA bersama para relawan dan rekan-rekan media

Road Safety Goes to Kindergarten dimulai dengan materi terkait penggunaan helm yang baik dan benar. Materi tersebut disampaikan langsung oleh ketua RSA Rio Octaviano yang dibantu oleh saudari Imel. Dalam penyampaian materi tersebut Rio dan Imel memperagakan cara menggunakan helm yang baik dan benar dengan diiringi nyanyian dan tarian. Selanjutnya murid-murid TK Al-Ikhsan menirukan tarian dan nyanyian tersebut bersama-sama dengan menggunakan helm khusus anak yang telah disediakan oleh RSA. Suasana tawa dan riang murid-murid TK Al-Ikhsan tak elak mengiringi penyampaian materi tersebut. Berikut adalah lirik nyanyian yang digunakan oleh Rio dan Imel dalam materi penggunaan helm yang baik dan benar:

Kalau ku pakai helm sampai bunyi, KLIK
Kalau ku pakai helm sampai bunyi, KLIK
Kalau ku naik motor, selalu pakai helm
Kalau ku pakai helm sampai bunyi. KLIK

Setelah materi terkait penggunaan helm, Road Safety Goes to Kindergarten dilanjutkan dengan penyampaian materi terkait cara menyebrang jalan yang benar. Sama halnya dengan materi tentang penggunaan helm, materi kali ini juga dimulai dengan nyanyian dan gerakan. Berikut adalah lirik nyanyian yang digunakan oleh Rio dan Imel dalam materi menyeberang jalan yang aman:

Kalau ku nyebrang jalan, tengak tengok
Kalau ku nyebrang jalan, tengak tengok
Kalau ku nyebrang jalan, lihat kiri dan kanan
Kalau ku nyebrang jalan, tengak tengok

Materi menyeberang jalan ini juga didukung dengan perangkat berupa zebra cross artifisial. Begitu nyanyian usai, selanjutnya anak diajarkan untuk memperagakan cara menyeberang jalan yang aman, diantaranya adalah pentingnya untuk menengok kiri dan kanan sebelum menyebrang jalan yang sesuai dengan lirik nyanyian yang telah disampaikan sebelumnya. Dalam materi ini Rio dan Imel dibantu oleh Azdi yang berperan sebagai seorang pengendara sepeda motor. Dalam memperagakan cara menyeberang jalan yang aman tersebut, sang anak diarahkan untuk menengok kiri dan kanan sebelum menyeberang dan ketika melihat Azdi yang berperan sebagai pengendara sepeda motor telah berhenti, maka anak dapat menyeberang jalan dengan aman di zebra cross artifisial yang disediakan. Sama halnya dengan materi terkait penggunaan helm, materi ini juga diiringi dengan tawa riang murid-murid TK Al-Ikhsan.

Dua jam pun berlalu dan tak terasa tiga kelompok murid dari TK Al-Ikhsan telah menerima keseluruhan materi yang di sampaikan oleh RSA. Spirit keselamatan jalan yang diusung oleh RSA berpadu dengan tawa riang gembira murid-murid TK Al-Ikhsan yang menerima materi, sebuah kombinasi yang begitu menyenangkan hati sekaligus pemicu semangat bagi kami selaku penggiat keselamatan jalan. Acara pun diakhiri dengan pemberian helm secara simbolis dari RSA untuk murid-murid dan guru di TK Al-Ikhsan.

Prosesi pemberian helm secara simbolis oleh RSA kepada pihak TK Al-Ikhsan

Selepas pemberian helm secara simbolis, tak lupa Rio menitipkan pesan kepada para guru agar dapat menyisipkan materi terkait keselamatan jalan dalam kegiatan belajar mengajar sehari-hari di TK Al-Ikhsan. Terkait dengan hal ini Rio berujar “Keselamatan jalan ini penting untuk diajarkan kepada anak secara simultan, dalam hal ini guru sebagai pengajar yang berinteraksi hampir setiap hari dengan murid dapat berperan aktif dalam menanamkan virus keselamatan jalan terhadap anak”. Para guru kemudian mengucapkan terimakasih atas kedatangan RSA dan menyatakan sejalan dengan apa yang diujarkan oleh Rio. Tak terasa matahari semakin meninggi, maka usai pula keseluruhan kegiatan Road Safety Goes to Kindergarten di TK Al-Ikhsan. Kami pun beranjak dari TK Al-Ikhsan dengan harapan bahwa materi sederhana yang telah kami sampaikan dapat terekam dalam ingatan para murid dan dapat menjadi bekal agar kelak mereka dapat menjadi pribadi yang concern akan pentingnya keselamatan jalan, semoga. (Mukhammad Azdi)

Siaran Pers RSA : Hilangnya Rasa Aman dan Keselamatan di Jalan

Jakarta – Kecelakaan tragis yang merenggut 9 korban jiwa di Jalan M. Ridwan Rais, Jakarta Pusat beberapa waktu lalu telah menyadarkan kita bersama bahwa saat ini sangat sulit untuk mendapatkan rasa aman dan keselamatan di jalan. Berdasarkan data Polda Metro Jaya jumlah kecelakaan selama 2010 mencapai 8.059 kasus dengan jumlah korban tewas sebanyak 1.032 orang, luka berat (3.429 orang), luka ringan (5.679 orang). Sedangkan data menjelang akhir tahun 2011 menyebutkan, dari 8.468 korban kecelakaan di Jakarta dan sekitarnya, sebanyak 11,04% meninggal dunia. Lalu, sebanyak 2.241 orang luka berat dan sebanyak 5.292 orang luka ringan (62,49%). Deretan angka diatas tentu tidak boleh dianggap sepi, karena menyangkut hilangnya nyawa manusia di jalan.

Selain itu kondisi ruas jalan protokol yang rusak parah telah menambah derita para pengguna jalan, menurut data Ditlantas Polda Metro Jaya sedikitnya terdapat 1000 titik ruas jalan berlubang dan rusak parah di Jakarta dan sekitarnya. Dampak dari buruknya infrastruktur jalan ini, selain berpotensi menambah jatuhnya korban jiwa, juga dapat menimbulkan kemacetan diberbagai ruas jalan.

Sebagai organisasi yang peduli akan keselamatan jalan, Road Safety Association (RSA) Indonesia merasa prihatin atas buruknya infrastruktur jalan di negeri ini, selain itu kami juga sampaikan rasa belasungkawa yang dalam atas banyaknya korban dan nyawa yang melayang dalam setiap kecelakaan lalu lintas di jalan. Adapun sikap kami sebagai bentuk tanggung jawab moral dan wujud kepedulian, adalah sebagai berikut :

  1. Mendesak Pemerintah Pusat untuk segera memperbaiki ruas jalan protokol ibukota yang rusak parah di berbagai lokasi.
  2. Mendesak Pemerintah Provinsi DKI Jakarta untuk segera memperbaiki jalan provinsi yang berlobang dan tergenang air.
  3. Mendesak Kepolisian RI memperketat proses kepemilikan kendaraan dan proses penerbitan izin mengemudi.
  4. Mendesak Produsen Otomotif untuk menambah fasilitas keselamatan pada setiap kendaraan yang diproduksi.
  5. Mengajak seluruh pengguna jalan untuk lebih mematuhi peraturan lalu lintas dan membangun budaya berbagi ruas jalan.

Demikian Siaran Pers ini dibuat.

Tertanda
Ketua Umum Road Safety Association (RSA) Indonesia

Rio Octaviano

bennythegreat.wordpress.com

the past that build the present and design the future

KheziaMetta

Framing Life, Capturing Souls

Aripitstop.com

otomotif news

Maskurblog

Kembali Ke Mode Gratis

BAPAKE VALKYLA'S BLOG

Sekedar Coretan di Kala Senggang

Triyanto Banyumasan Blog's

Belajar dan Terapkan

@ndaholmes's Blog

A topnotch WordPress.com site

DWI OKTA NUGROHO

Lebih Baik Beruntung daripada Pintar

Yayuk Sentul's Blog

A Project of Yayuk Sentul's Diarrheea... (Diary maksudnya)

Sufi Muda

Menemukan Tuhan Dalam Keseharian

Edo Rusyanto's Traffic

Edo Rusyanto's Traffic

Joe Trizilo

Personal Blog

learningfromlives.wordpress.com

Gubuk kecil untuk belajar dan berbagi pemikiran.

Cafebiker

Tempat nongkrongnya para biker...dan kafeinisme...