Penting: Apa Saja Hal yang Harus Diperhatikan Saat Memutuskan Cat Ulang Helm

Salah satu bagian proses pembuatan helm, sumber: rideapart.com

SociusRider – Sudah mahfum rasanya jika sebagian besar dari mereka yang hobi sepeda motor gemar untuk ngoprek, bahkan ngoprek ini seringkali tidak hanya ditargetkan pada si  kuda besi melainkan merambah ke apparel berkendara, salah satunya helm.

Untuk urusan helm, salah satu yang paling sering kena sentuhan adalah cat dimana proses repaint alias cat ulang dianggap dapat menyegarkan tampilan si pelindung kepala, bahkan repaint  ini juga bisa menjadi sarana pemotor dalam menuangkan ekspresinya dengan helm sebagai kanvas. Hanya saja, dalam proses cat ulang ada beberapa aspek yang harus diperhatikan demi keamanan si pengguna helm itu sendiri. 

Bikers Harusnya Jangan Mau Kalah Sama Anjing!!!

Tuh, Anjing aja pake helm… Masa masbro dan mbaksist yang guanteng dan cuantik masih ada yang ga pake helm sih? Jangan lupa pakai helm saat riding ya 😉

Image Source: 9gag

Waduh! Kawasan dilarang pake helm!! Siap2 ditegor kalo ngotot pake helm!!

Helm adalah sebuah peranti vital yang tidak boleh lepas saat kita mengendarai sepeda motor. Sudah terlalu banyak rasanya bukti bahwa ketiadaan helm bisa menimbulkan celaka yang luar biasa bagi pengguna sepeda motor. Saat banyak penggiat keselamatan jalan lagi semangat ngomporin orang untuk pakai helm ternyata ada salah satu kawasan yang melarang penggunaan helm! Wah, macam apa ini??? Pokoknya kalo ngeyel pake helm siap2 aja ditegor sama penghuni kawasan tersebut. Bukti dari keberadaan kawasan tersebut bisa dilihat dari foto berikut ini:

dilarang pake helm

Tenang sodarah-sodarah, kawasan dilarang pake helm ini bukanlah di sebuah jalan raya, tapi disebuah toko kelontong yang berlokasi di Neglasari, Tangerang .  Usut punya usut ternyata banyak pelanggan dari toko itu yang mungkin karena buru2 atau kelewat cinta sama helmnya seringkali tetap menggunakan helm saat berbelanja di toko kelontong tersebut. Celakanya pemakaian helm membuat penggunaan kamera CCTV jadi mubazir karena wajah si pemakai helm jd ga keliatan, kan bahaya kalau ada orang iseng yang mau maling/ngutil . Orang Indonesia kui pancen lucu, ada yang susah disuruh pake helm, ada yang susah buat ngelepas helm :mrgreen:.

(Review) Sensasi Riding Bersama INK CL-1 Helmet

INK CL-1 Solid Grey Metallic, Helm pilihan ane 😀

Helm adalah salah satu elemen vital saat berkendara, membeli helm berkualitas adalah salah satu investasi kita untuk menjaga kepala sebagai aset berharga kita. Tak terasa sudah sekitar enam bulan lamanya ditemani helm INK CL-1 di kala riding. Helm karya PT. Tarakusuma Indah ini ane beli sebagai pengganti helm MDS Sparta lama ane. Oiya penggantian dari MDS Sparta ke INK CL-1 didasari dari keinginan untuk naik kelas dengan helm yang memiliki build quality lebih bagus, namun bukan berarti MDS Sparta itu jelek lho. Hal ini dikarenakan INK CL-1 sudah memiliki lisensi DOT dan SNI sebagai bukti bahwa helm ini memiliki standar keamanan yang mumpuni. Adapun helm MDS Sparta ane masih SNI, belum DOT. Helm seharga 400ribuan yang ane beli di sentra onderdil Otista ini sudah dilengkapi dengan dual visor dan sistem penguncian model quick release.

sistem penguncian CL-1, gambar nyolong dari motorputih.wordpress.com

Review ini sengaja ane tulis setelah sekian bulan sejak pembelian dengan maksud ane bisa lebih mendalami sensasi riding dengan INK CL-1 di segala kondisi. Helm ini sudah menemani ane riding di kemacetan jakarta sampai saat turing dari Tangerang ke Bandung dan Anyer. Sensasi pertama saat ane memakai helm ini adalah “saya terlihat ganteng dengan helm ini” . Yup desain membulat yang minimalis dari INK CL-1 terlihat elegan menurut ane. Kenyamanan saat dipakai pun ane rasa cukup baik, busa dalam INK CL-1 cukup nyaman manakala bersentuhan dengan kulit wajah. Namun ane tetap merekomendasikan penggunaan balaclava, selain akan lebih nyaman busa dalam helm pun tidak akan mudah kotor. Dengan fitur dual visor maka INK CL-1 sama mantapnya manakala dipakai di siang hari maupun malam hari. Visor dalam berwarna gelap membuat mata tidak silau saat riding di siang hari, dan visor luar berwarna bening cukup jernih dan tidak membebani mata saat riding di malam hari.

Ane dan INK CL-1

Namun satu hal yang perlu dicatat adalah INK CL-1 tidak cocok bagi mereka yang memiliki postur tubuh kecil atau kurus. Desain helm yang membulat justru akan membuat si pemakai terlihat besar di kepala . Hal naas dialami oleh Joansky sang punggawa motorputih.wordpress.com yang harus menjual INK-CL1 yang baru seminggu dibeli karena dia keliatan lucu dengan INK CL-1 :mrgreen:. Oiya tanpa bermaksud promosi helm ini juga digunakan oleh bro Soemarlin, eyang Edo Rusyanto, dan om Benny The Great 😀 . Last semoga kedepannya jika ada rezeki semoga ane bisa naik kelas lagi dari INK CL-1 ke AGV atau Nolan, amiinnnnn 😀 .

Seorang pejabat dipandang tak hanya dari Kinerjanya saja

Rombongan pejabat tanpa helm

Berawal dari tulisannya om bence soal pejabat yang ndak pake helm, ane jadi ikut terusik. Apalagi menyadari bahwa semakin hari banyak pejabat dari yang level kroco sampe yang level big boss kelakuannya ketika di Jalan tidak mencerminkan tanggung jawab yang di emban mereka. Rasanya sudah umum ngeliat kendaraan pejabat dengan plat merah ataupun plat institusi tertentu ngeloyor ke jalur busway, nerabas lampu merah, dan beragam pelanggaran lalu lintas lainnya.

Kalau kita mau cermat, apa yang dilakukan oleh para pejabat yang melanggar lalin itu membawa dampak yang sangat tidak baik bagi dirinya maupun masyarakat. Sesuai judul ane menyatakan bahwa pejabat tidak hanya dilihat dari kinerjanya saja, namun juga dari apa saja yang dia lakukan. Yap, pejabat adalah orang yang disorot oleh masyarakat luas, mereka adalah orang yang dipercaya untuk mengemban amanah tugas tertentu demi kepentingan masyarakat. Oleh karenanya tingkah laku para pejabat juga seringkali menjadi role model bagi sebagian anggota masyarakat.

Yang begini sih bukan teladan yang baik

Kalau kita mau cermat, apa yang dilakukan oleh para pejabat yang melanggar lalin itu membawa dampak yang sangat tidak baik bagi dirinya maupun masyarakat. Sesuai judul ane menyatakan bahwa pejabat tidak hanya dilihat dari kinerjanya saja, namun juga dari apa saja yang dia lakukan. Yap, pejabat adalah orang yang disorot oleh masyarakat luas, mereka adalah orang yang dipercaya untuk mengemban amanah tugas tertentu demi kepentingan masyarakat. Oleh karenanya tingkah laku para pejabat juga seringkali menjadi role model bagi sebagian anggota masyarakat.

Lha kalo para pejabatnya saja tidak memberikan contoh yang baik, gimana rakyatnya? Ambil contoh kejadian tempo hari ketika Menteri Koordinator Kesejahteraan Rakyat Agung Laksono,  Menteri Sosial Salim Segaf Al Jufri, Menteri Pekerjaan Umum Djoko Kirmanto, beserta pejabat daerah mengunjungi batas negara di Kalimantan barat tanpa helm. Mungkin ada yang bilang kalo wajar mereka ga pake helm, kan jalannya pelan, kan itu cuma di desa, kan ini, kan itu, dsb…… Masalahanya bukan disitu masbro, apa yang mereka lakukan itu disorot media dan bukanlah sebuah hal yang edukatif dari sisi road safety. Para pejabat idealnya harus memberikan contoh teladan kepada masyarakatnya. Dari kacamata masyarakat yang sadar akan pentingnya keselamatan di jalan, apa yang para menteri itu lakukan tentu adalah hal yang amat tidak simpatik.

Para pejabat harusnya sadar bahwa apa yang mereka lakukan akan selalu di sorot oleh masyarakat, apalagi kalau sampai diliput oleh media. Oleh karenanya harusnya seorang pejabat memiliki tanggung jawab untuk memberikan teladan bagi masyarakat. Yah moga saza mereka bisa sadar… tp kapan yah sadarnya?

 

#gambar nyomot dari om bence semua