Rakyat bergelimpangan di Jalan, Presiden Pengen beli Boeing Baru
Seiring dengan semakin tingginya lakalantas dan buruknya sarana dan prasarana transportasi di Indonesia muncul kabar bahwa pemerintah segera menebus Boeing Business Jet 2 Green Aircraft baru sebagai pesawat kepresidenan. Ane menemukan analisis yang menarik dalam sebuah postingan di Yahoo. Dari postingan tersebut dijelaskan bahwa muncul argumen bahwa pembelian pesawat kepresidenan adalah dengan alasan penghematan dan kebanggaan bangsa. Terkait dengan alasan penghematan, dalam keterangan resmi yang dimuat di situs setkab.go.id, hitung-hitungan yang muncul adalah, pesawat kepresidenan menelan biaya sebesarl $ 138,166 juta. Sementara biaya sewa pesawat Garuda selama 5 tahun untuk periode 2011-2015 sebesar $ 89,57 juta sehingga ada selisih sekitar $ 48,64 juta. Kalau kita lihat dari angka itu memang terlihat pembelian pesawat akan lebih hemat, namun jangan lupa bahwa membeli pesawat baru berarti harus siap dengan biaya operasional plus biaya perawatan. Meskipun ane gak faham soal pesawat, tapi menurut rekan ane yang ngerti menyatakan bahwa biaya operasional dan perawatan pesawat sekelas Boeing 737 jelas sangat besar. Padahal seberapa sering sih presiden plesiran ke luar negeri? Sekalipun pesawat tidak dipakai, cost perawatan berbasis kalender tetap jalan terus. Nah disini transparansi pemerintah harus dituntut, jangan2 setelah dihitung dengan biaya operasional dan perawatan yang ada malah tekor. Dan lagi menyewa pesawat Garuda seharusnya bukan hal yang merugikan, bukankah Garuda itu BUMN? dengan begitu biaya sewa yang dikeluarkan pun akan kembali sebagai kas negara. Dan pemerintah tidak perlu repot2 mengurusi perawatan dan operasional pesawat kepresidenan. Dari hal ini terlihat bahwa alasan penghematan bisa saja menjadi hal yang mengada-ngada.
Alasan yang kedua adalah terkait kebanggan negara, muncul asumsi bahwa dengan memiliki pesawat kepresidenan maka Indonesia akan memiliki kebanggaan baru dan dapat dihargai di mata negara lain. Ini jelas ngawur! Kebanggaan negara adalah ketika rakyat sudah terjamin kesejahteraannya. Adalah sebuah ironi ketika masyarakat bergelimpangan di jalan akibat sarana dan prasaran transportasi yang amburadul lantas presiden dengan nyamannya membanggakan Boeing 737 nya. Bicara soal kebanggaan negara, jika memang ingin memiliki pesawat kepresidenan mengapa tidak dirakit sendiri? Bukankah dulu kita punya PT Dirgantara Indonesia? Bukankah kita punya maestro pesawat bernama BJ Habibie? Kalau kita bikin pesawat sendiri barulah kita bisa bangga!
Berikut adalah spesifikasi Boeng Business Jet 2 Green Aircraft yang ane dapat :
Tipe: 737-800 Boeing Business Jet 2
Harga: $ 91,209 juta (sekitar Rp 814 miliar)
Status: Sudah selesai pada tahap green aircraft, diserahterimakan ke pemerintah Indonesia di Seattle, Amerika Serikat.
Perjanjian pembelian: 27 Desember 2012
Selesai: Agustus 2013
Pembayaran: Tiga tahap,
2010=$ 11,7 juta
2011=$ 10,28 juta
Januari 2012=$ 36,6 juta
Fasilitas tambahan:
Enam tangki, agar pesawat dapat terbang non-stop 10-12 jam
Interior kabin $ 27 juta
Sistem keamanan $ 4,5 juta
Alasan pemilihan Boeing:
– Segi operasional dan perawatan pilot di dalam negeri termasuk pilot TNI-AU lebih siap dan familiar
– Pesawat Boeing juga banyak digunakan untuk penerbangan VVIP negara-negara di dunia
Kriteria dan spesifikasi pesawat kepresidenan
– Pesawat yang mampu terbang jauh 10-12 jam
– Pesawat yang mampu mendarat di bandara kecil
– Memiliki kapasitas sesuai untuk rombongan presiden (lebih kurang 70 orang)
– Harus memiliki peralatan navigasi, komunikasi, cabin insulation, dan inflight entertainment khusus
Posted on Februari 20, 2012, in Random Stuff and tagged boeing, business jet 2, koplak, pemerintah, pesawat, presiden, transportasi di indonesia. Bookmark the permalink. 14 Komentar.
ironi nasib rakyat di tengah pemimpin yang ingin segala sesuatunya wah banget… (geleng2 kepala)
hancurkan….
@aa ikhwan, ironis sekaligus tragis om
@om joe, hacuurrrrrkkkkaaaannnnn
norak bgt sich presiden kita, halah mboh
punya pemimpin yg adil sama rakyatnya = mimpi disiang bolong…….
Kapan ya ada presiden yang punya hobi otomotif lagi, jadi bisa berharap punya alat transportasi umum yang nyaman, jalan yang lapang dan mulus, kendaraan murah, mobnas dan motnas berkembang.
presiden yg sekarang juga hobi otomotif kok, cuman hobynya buat diri sendiri, gak mikirin rakyatnya kayanya, ckckck
Bukannya yang sekarang hobinya karaokean
otak dangkal bj, habibi aja gak kepake hehe ko presidennya condong ke amerika banget ya setelah pembelian helikopter katanya true eh eh mau beli pesawat boing segala… andaisaja bj. habibi waktu itu gak berbuat kesalahan melepas timur2 pasti indonesia sekelas negara maju bikin pesawat sekelas air bus atau boing sekalipun kita tau indonesia bisa bikin pesawat jet sekalipun karena semuanya bisa terpenuhi dengan sarana yang ada I LOVE INDONESIA
Pesawat ini menggunakan mesin turboprop 2439 KW dari Allison AE 2100 C buatan perusahaan Allison. Pesawat berbaling baling 6 bilah ini mampu terbang dengan kecepatan maksimal 610 km/jam (330 mil/jam) dan kecepatan ekonomis 555 km/jam yang merupakan kecepatan tertinggi di kelas turprop 50 penumpang. Ketinggian operasi 25.000 kaki (7620 meter) dengan daya jelajah 1480 km.
Berat dan Dimensi
Rentang Sayap : 28 meter
Panjang badan pesawat : 26,30 meter
Tinggi : 8,37 meter
Berat kosong : 13.665 kg
Berat maksimum saat take-off (lepas landas) : 22.000 kg
Rencana pengembangan N-250 pertama kali diungkap PT IPTN (sekarang PT Dirgantara Indonesia, Indonesian Aerospace) pada Paris Air Show 1989. Pembuatan prototipe pesawat ini dengan teknologi fly by wire pertama di dunia dimulai pada tahun 1992.
Pesawat ini terbang selama 55 menit pada tanggal 10 Agustus 1995.
Pada saat itu saingan pesawat ini adalah ATR 42-500, Fokker F-50 dan Dash 8-300.
SUBHANALLAH di jamannya pesawat n250 ini termasuk pesawat tercanggih sekelasnya dengan tekhnologi fly by wire pertama di dunia bro…
yah ironi tetap lah ironi, sewa juga bangga lho kan itu maskapai pertama Indonesia, punya sendiri pesawat kepresidenan juga bangga tapi lebih bangga kalau pesawatnya juga buatan negara ini sendiri
kebanggaan bangsa menurut ane…. timnas sepakbola kita selevel dengan timnas korea dan japan…. bukan pesawat kepresedenan mewah buatan negri orang….
hei goblok…yang beli itu bukan sby tolong diingat yang beli itu negara dan yang pakai itu presiden RI siapapun nantinya klo rakyat banyak yang susah memang itu urusan loh ??!!
presiden itu pemimpin negara bukan pendeta bukan kyai ingat itu !
bikin pesawat sendiri dengan spek segede itu tanya PT DI bisa gak ? R&D brp lama..lha wong cuma buat sebiji..gak worted bos. bikin pesawat yg komponennya 70% import dapet apanya ? singapore sama malaysia aja gak produksi pesawat bro tapi bikin perusahaan maintenis pesawat dan itu lebih menguntungkan dan lucunya maintenis mesinnya kok diorder ke pt di lagi ya..tanya kenapa ?
HEH PINTER!! emang bener yg make bukan cuman presiden yg sekrang, tapi yang kebagian proyek pengadaannya siapa kalo bukan yg sekarang?
anda ini nampaknya orang yg pesimis dengan bangsanya sendiri, PT. DI bukan ga bisa, tp ga disuport, lagian kalo emang ga bisa bikin kan masih bisa sewa, masih ada garuda yg jelas2 bumn, sewa pun duitnya balik ke negara. Ente bisa ngasih itung2an klo beli pesawat lebih untung? ya klo bisa ngitung ya
NO HIDDEN FEES!!WA +62 811-102-747 – Sewa Pesawat Murah